Kenapa Disebut Six Sigma?
Six Sigma (6Sigma) adalah cara process improvement yang benar-benar terkenal, banyak telah karieronal yang pakar serta tersertifikasi untuk mengaplikasikan cara ini buat memperoleh kualitas produk serta layanan yang prima, tanpa ada cacat. Lalu, darimanakah hadirnya arti Six Sigma? Apakah itu sigma? Mengapa six, mengapa bukan one, two, three, four, five atau semakin besar dari six, seven contohnya?
Baik, dari mulai pertanyaan pertama, apakah itu sigma? Sigma atau simpangan baku atau standard deviasi ialah ukuran yang memberikan macam tebaran atau rentangan data dari satu populasi atau contoh juga bisa untuk ukuran untuk memberikan berapa dekat data individu dari titik tengah atau reratanya.
Simpelnya kurang lebih ini, bila ada populasi atau contoh data dengan rerata sama juga dengan 5 serta sigma sama juga dengan 2 karenanya berarti sejumlah besar data menyebar di antara 3 serta 7. Dalam satu distribusi normal prima, 68.26% data ada dalam tenggang +/- 1 sigma.
Sesaat dalam satu distribusi normal prima , six sigma ini berarti 99,9999998% data ada dalam tenggang +/- 6 sigma atau cuma 2 per miliar data yang ada di luar tenggang. Ide berikut yang selanjutnya diadopsi untuk dibuat sasaran hasil/output dari satu proses, tidak ada produk yang ada di luar standard kualitas/tidak ada produk yang cacat, kalaulah ada banyaknya benar-benar sangat sedikit.
Dengan cara aktual, setahu saya belumlah ada proses usaha dalam periode waktu yang panjang dapat membuahkan output tanpa ada macam atau belumlah ada proses yang hasilnya 100% prima. Dalam pengetahuan statistika, ini dimodelkan dengan kurva tebaran data normal yang ujung-ujungnya tidak melekat dengan sumbu x atau absis.
Rahasia Meredam Kekalahan Saat Main Bola Online
Rahasia Meredam Kekalahan Saat Main Bola Online
Sumber: Operations Management for Competitive Advantage
Motorola selanjutnya melakukan modifikasi ide ini dengan membuat proses yang menggeser nilai tengah atau rerata output sebesar 1,5 sigma (Process Capability index = 1.5), dengan ini jumlah data yang ada di luar tenggang 6 sigma bertambah lebih "sesuai kenyataan" yakni 3,4 per sejuta, atau 99,99966 % data ada dalam tenggang 6Sigma.
Bila diilustrasikan dalam usaha, dari 1 juta produk yang dibuat cuma 3,4 produk yang cacat. Angka berikut yang setelah itu jadi standard dalam ide 6Sigma yang digunakan untuk cara process improvement.
Pertanyaan setelah itu, mengapa bukan one, two, three, four atau five? Jawabnya, jumlah produk yang cacat atau macamnya kebanyakan, untuk 5 sigma saja telah 233 cacat yang berlangsung dalam 1 juta output produk bila memakai standard yang direncanakan oleh Motorola, ditambah lagi jika semakin kecil dari itu.
"Jika demikian tanggung, mengapa tidak gunakan yang semakin besar saja, seven contohnya?" Dengan memakai formula NORMDIST pada aplikasi spreadsheet didapatkan prediksi fraction defective dari 7Sigma sebesar 0,002 per 1 milyar data atau 99,9999999998%. Memakai standard dari Motorola dimana nilai rerata output digeser jadi 1,5 sigma, fraction defective 7 sigma jadi 0,019 per 1 juta atau 0,019 DPMO, dengan cara psikologis angka itu menurut saya masih nampak "tidak baik" sebab tidak bundar.
Jadi simpulannya menurut saya, 6Sigma diambil sebab dalam sejuta output defect fraction dari 5Sigma masih begitu besar sesaat 7Sigma sangat kecil. Atau mungkin dengan kata lain, angka 6Sigma semakin cocok digunakan untuk metodologi ini. (RU)
Leave a Comment